Ryan Tedder and the gang is back! Yep, it’s OneRepublic new album, folks! Senang sekali mendengarkan Native,
album ketiga mereka, karena tampaknya OneRepublic terus berkembang
dalam musiknya dan tidak berkutat dalam ranah aman seperti untuk terus
bermain dalam musik yang membuat mereka terkenal dalam album dbeut
mereka, Dreaming Out Loud (2007).
Oh yes, Native still sounds like OneRepublic we know.
Dan tentu saja, siapa yang bisa melewatkan vokal renyah Tedder yang
memikat? It’s a classic Tedder-ish actually. Sebuah album pop-rock
antemik dengan semangat yang menggebu sementara vocal Tedder terdengar
begitu gloomy ditengah semaraknya.
Dua single utamanya, Feel Again dan If I
Lose Myself bisa jadi bukti akan menjadi bukti jika OneRepublic terus
berkembang. Mereka memang masih terdengar sangat OneRepublic, namun
disaat yang sama kita merasakan pergerakan mereka kearah yang cukup
berbeda. OneRepublic terdengar memberi imbuhan elektro-pop, memberi
variasi yang cukup kaya bagi singlenya. Akan tetapi lagu-lagu ini juga
terdengar lebih mapan dan matang.
Kelemahan OneRepublic, baik di album
Dreaming Out Loud maupun album kedua mereka, Waking Up (2009), adalah
mereka terlalu berkonsentrasi ada beberapa lagu saja, sementara
kebanyakan lagu terdengar seperti filler. Untunglah hal tersebut kini
semakin diminimalisir oleh mereka. Native terdengar seperti sebuah album
solid yang setiap lagu yang dipersembahkan dapat berdiri sendiri dengan
kuat.
Setiap track dibangun dengan presisi
yang pas serta rangka musik yang jelas. Simak saja What You Wanted yang
terdengat seperti lagu U2 di era akhir 80-an – awal 90-an. Dibuka dengan
beat drum yang berirama konstan dan tempo medium yang mengalun namun
tetap bergelora dengan semangat rock. Atau track I Lived yang kental
dengan nuansa folk-rock. Hey, memang terdengar sedikit Mumford &
Sons-esque, akan tetapi citarasa Ryan Tedder terlalu kental di sini
untuk membuat kita menuduh mereka “menjiplak”.
Light It Up menyalurkan semangat rock
yang lebih kental, lengkap dengan riff gitar elektrik yang berlarat dan
chant vokal segala. Meski ini merupakan lagu yang paling tidak
OneRepublic, akan tetapi jelas merupakan sebuah tantangan yang menarik
untuk diri mereka sendiri. Tentu saja, memasuki chorus dan bridge, ruh
OneRepublic kembali hadir. Hasilnya tidak mengecewakan, meski tidak
istimewa juga. Bagaimanapun OneRepublic lebih pas di lagu-lagu yang
mengandalkan notasi yang melodius dan ear-catchy.
Syukurlah Native memiliki banyak materi
seperti itu. Kalau mau terhanyut oleh denting piano yang mengalun inda
serta vokal Tedder yang memabukkan, maka simak nomor minimalis Au
Revoir, yang sesuai judulnya, terdengar sedikit “sedih”. Sementara
Burning Bridges terdengar sangat konvensional OneRepublic, dan
mengingatkan akan Good Life, baik secara beat dan tempo hingga
aransemen. Tidak mengapa. Terkadang formula bagus memang harus
direpetisi.
OneRepublic juga bisa mengusung
synth-pop dalam balutan musik era 90-an dalam Cant’s Stop, walau itu
membuat mereka, well, terdengar seperti perpaduan antara Sinead O’Connor
dan Duran Duran. Namun mereka juga punya Burning Bridges yang istimewa.
Secara umum, it’s a classic OneRepublic, tapi di satu sisi lain, lagu
ini terdengar sangat berbeda karena mengandung semangat self-empowerment
yang dibalur melalui tone yang antemik.
Begitulah, Native jelas merupakan album
OneRepublic yang paling memuaskan sampai saat ini. Kita bisa menyimak
album ini secara penuh, menelusuri setiap track, nyaris tanpa ada
keinginan untuk menekap tombol skip di remote. Selain karena memiliki
materi yang lebih kaya secara dinamisasi, akan tetapi juga keinginan
OneRepublic untuk terus maju dalam musiknya sehingga hadir dalan
aransemen yang cukp berbeda dari biasanya.
To sum it up, Native maybe is an electronic tinged album from
OneRepublic, akan tetapi secara umum dia tetap menampilkan musik-musik
yang organis. Dan satu yang pasti, jelas merupakan sebuah peningkatan
secara kualitas yang signifikan. Ryan Tedder tidak hanya mampu
menciptakan lagu-lagu yang berkesan, namun secara vokal juga hadir
dengan lebih mapan dan penuh penjiwaan. So, what do you waiting for? Go grab it soon. Native is a one fine pop album that deserve to listen over and over it again.
Sumber:okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar